Bagaimana Telkom Berencana Mendominasi Pasar Data Center di Indonesia

Perusahaan raksasa telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memiliki berbagai bisnis di luar industri telekomunikasi yang menjadi sumber pendapatan. Salah satunya adalah bisnis data center, di mana perusahaan memiliki ambisi untuk menjadi pemimpin pasar di Indonesia. Menurut Honesti Basyir, Direktur Pengembangan Bisnis Grup Telkom Indonesia, untuk menjadi pemimpin pasar data center di Indonesia, Telkom harus memiliki kapasitas setidaknya 200 MW hingga 300 MW. Untuk mencapai target ini, Telkom berencana membangun data center dengan kapasitas 50 MW yang didominasi oleh hyperscale. Informasi lebih lanjut, hyperscale data center adalah jenis data center yang dapat menangani peningkatan beban komputasi tanpa mengurangi kinerjanya.

Telkom Berambisi Menjadi Pemimpin Pasar Data Center Di Indonesia

Telkom berencana membangun pusat data dengan kapasitas 50 MW, yang didominasi oleh hyperscale. Untuk informasi, hyperscale data center adalah tipe pusat data yang dapat menangani beban komputasi yang meningkat tanpa mengurangi kinerjanya.

Telkom berharap bisa mendominasi pasar pusat data di Indonesia dengan kapasitas setidaknya 200 MW hingga 300 MW, kata Honesti Basyir, Direktur Pengembangan Bisnis Grup Telkom Indonesia. Untuk mencapai target ini, Telkom berencana membangun fasilitas pusat data dengan kapasitas besar dan berteknologi tinggi.

Telkom juga berencana bekerja sama dengan perusahaan teknologi global seperti Google, Amazon, dan Microsoft untuk membangun ekosistem cloud di Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di Tanah Air.

Dengan rencana investasi yang agresif di bidang pusat data, Telkom berharap dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar pusat data di Indonesia. Telkom juga yakin dapat memberikan layanan cloud dan colocation yang berkualitas tinggi bagi pelanggan.

Telkom bertekad kuat untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan, serta mampu bersaing di tingkat global. Hal ini penting untuk mewujudkan visi Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi terdepan di Asia Tenggara. Telkom yakin dengan upaya transformasi bisnis yang dilakukannya, perusahaan mampu mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.

Kapasitas Data Center Telkom Saat Ini Masih Kurang Dari Target

Jika Anda ingin mendominasi pasar data center di Indonesia, kapasitas 50 MW tentu saja masih jauh dari target Telkom untuk mencapai 200 hingga 300 MW. Saat ini, Telkom baru memiliki empat pusat data dengan total kapasitas sekitar 18 MW.

Salah satu pusat data terbesar Telkom adalah Telkom Cyber Building yang berlokasi di Jakarta dengan kapasitas 6 MW. Pusat data ini menyediakan colocation, managed hosting, dan disaster recovery services. Telkom juga memiliki pusat data di Surabaya (Telkom Data Center Surabaya) dengan kapasitas 4 MW yang menyediakan layanan yang sama.

Dua pusat data lainnya berkapasitas lebih kecil yaitu Telkom Data Center Medan dan Telkom Data Center Makassar masing-masing dengan kapasitas 2 MW. Kedua pusat data ini hanya menyediakan colocation dan managed hosting services.

Jadi, untuk mencapai target menjadi pemimpin pasar data center, Telkom harus segera menambah kapasitas pusat data yang dimilikinya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membangun pusat data hyperscale baru. Dengan demikian, Telkom dapat menyediakan layanan cloud dan colocation dalam skala yang lebih besar kepada perusahaan besar dan start-up digital.

Rencana Pembangunan Data Center Baru Berkapasitas 50 MW

Untuk mencapai target menjadi pemimpin pasar data center di Indonesia, Telkom berencana membangun pusat data baru dengan kapasitas 50 MW. Pusat data ini didominasi oleh hyperscale. Sebagai informasi, hyperscale data center adalah jenis pusat data yang dapat menangani beban komputasi yang meningkat tanpa mengurangi kinerjanya.

Telkom berharap pusat data baru ini dapat melayani kebutuhan komputasi dan penyimpanan data perusahaan besar di Indonesia. Dengan demikian, Telkom dapat bersaing dengan perusahaan teknologi global seperti Google, Amazon, dan Microsoft yang juga memiliki pusat data di Indonesia.

Memilih Lokasi Strategis

Pilihan lokasi yang tepat sangat penting untuk pusat data. Telkom akan memilih lokasi yang dekat dengan infrastruktur listrik dan jaringan komunikasi yang andal. Hal ini untuk memastikan pasokan daya dan konektivitas jaringan yang stabil ke pusat data. Selain itu, Telkom akan mempertimbangkan lokasi yang berdekatan dengan pelanggan potensial untuk mengurangi latency dan biaya koneksi.

Meningkatkan Keamanan Siber

Keamanan siber yang kuat juga menjadi pertimbangan penting dalam pembangunan pusat data baru ini. Telkom berencana menerapkan sistem keamanan canggih untuk melindungi data dan informasi pelanggan dari serangan siber. Beberapa teknologi keamanan yang mungkin digunakan adalah firewall, sistem deteksi intrusi, enkripsi data, dan otentikasi multi-faktor.

Dengan rencana pembangunan pusat data baru ini, Telkom berharap dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar data center di Indonesia dan menjadi mitra teknologi pilihan bagi perusahaan di Indonesia. Telkom juga yakin dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan dengan menghadirkan pusat data kelas dunia di dalam negeri.

Data Center Hyperscale Dan Kelebihannya

Untuk mencapai target menjadi pemimpin pasar data center di Indonesia, Telkom berencana membangun pusat data dengan kapasitas 50 MW yang didominasi oleh hyperscale.

Apa itu Hyperscale Data Center?

Hyperscale data center adalah jenis pusat data yang dapat menangani beban komputasi yang meningkat tanpa mengurangi kinerjanya. Jenis pusat data ini memiliki kapasitas sangat besar dan didesain khusus untuk skalabilitas dan efisiensi maksimal.

Keuntungan Hyperscale Data Center

Beberapa keuntungan dari hyperscale data center adalah:

  • Skalabilitas yang tinggi. Hyperscale data center dibangun dengan desain modular yang memungkinkan penambahan sumber daya seperti server, jaringan, dan penyimpanan secara cepat dan mudah.
  • Biaya operasi yang lebih rendah. Desain hyperscale data center yang efisien memungkinkan peningkatan utilisasi sumber daya dan pengurangan pemborosan energi. Hal ini dapat menurunkan biaya operasi pusat data secara signifikan.
  • Ketersediaan dan ketahanan yang tinggi. Hyperscale data center dirancang untuk menyediakan layanan berbasis cloud dengan tingkat ketersediaan yang sangat tinggi dan gangguan yang minimal. Mereka dilengkapi dengan sistem redundansi dan cadangan untuk memastikan ketahanannya.
  • Keamanan dan privasi yang kuat. Hyperscale data center menggunakan kontrol akses yang ketat, pemantauan 24/7, dan teknologi keamanan mutakhir untuk melindungi data dan sistem pelanggan.

Dengan membangun hyperscale data center, Telkom berharap dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan data center mereka secara signifikan. Hal ini tentunya akan mendukung ambisi Telkom untuk menjadi pemimpin pasar data center di Indonesia.

Tantangan Yang Dihadapi Telkom Dalam Merebut Pasar Data Center

Sebagai perusahaan yang baru masuk ke bisnis data center, Telkom menghadapi beberapa tantangan untuk bisa mendominasi pasar data center di Indonesia.

Persaingan yang Ketat

Pasar data center di Indonesia togel pakong semakin ketat dengan banyaknya pemain yang beroperasi. Selain Telkom, perusahaan seperti DCI Indonesia dan Biznet juga gencar membangun data center di berbagai kota. Untuk bisa unggul, Telkom harus bisa menawarkan layanan dan harga yang kompetitif.

Investasi yang Besar

Untuk membangun data center skala besar dengan kapasitas 50 MW membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Telkom yang harus menyiapkan dana dalam jumlah besar. Selain itu, Telkom juga harus memastikan investasi tersebut memberikan keuntungan yang maksimal di kemudian hari.

Ketersediaan Tenaga Ahli

Pengembangan data center membutuhkan tenaga ahli dalam jumlah yang cukup banyak, seperti arsitek data center, insinyur listrik, dan spesialis keamanan siber. Ketersediaan tenaga ahli yang masih terbatas di Indonesia menjadi kendala bagi Telkom dalam pengembangan data center. Telkom harus bisa melatih dan mengembangkan talenta dalam negeri atau merekrut tenaga ahli dari luar negeri.

Perizinan

Proses perizinan di Indonesia yang rumit dan memakan waktu lama dapat menghambat rencana pembangunan data center Telkom. Telkom perlu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pusat untuk memperoleh izin pembangunan data center tepat waktu.

Dengan mengantisipasi tantangan-tantangan tersebut, Telkom diharapkan mampu mewujudkan ambisinya untuk mendominasi pasar data center di Indonesia. Keberhasilan Telkom dalam bisnis data center juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Conclusion

Jadi, rencana besar Telkom untuk mendominasi pasar data center di Indonesia terlihat jelas. Dengan membangun data center hyperscale 50 MW dan terus berinvestasi dalam kapasitas lebih besar lagi, Telkom berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemimpin pasar data center di Indonesia. Meski tantangan pasti ada, Telkom tampaknya memiliki visi, sumber daya, dan strategi yang dibutuhkan untuk meraih ambisi ini. Dengan terus memonitor perkembangan ini, kita akan segera tahu apakah Telkom akan benar-benar merealisasikan rencana besarnya atau tidak.